George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) kembali menghadapi lampu merah seiring dengan hasil verifikasi dari Komite Normalisasi (KN). Tapi ini tidak akan menyurutkan langkah pengusungnya.
KN sudah mengumumkan hasil verifikasinya, Jumat (29/4/2011) sore WIB. Dari pengumuman tersebut, GT dan AP masuk ke dalam kategori ditolak pencalonannya, atas dasar referensi FIFA.
Dengan status ditolak maka pasangan tersebut pun tidak diberikan hak untuk melakukan banding terhadap keputusan itu--yang diberikan hak banding hanyalah para nama yang masuk kategori tidak lolos verifikasi saja.
"Itu asal ngomong, tidak ada kewenangan, tidak ada hak itu. Lihat statuta," cetus salah satu anggota Kelompok 78 Wisnu Wardhana saat dihubungi detikSport.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Kelompok 78 selaku pengusung GT-AP akan terus maju dengan cara melakukan banding ke Komisi Banding (KB).
"Sekarang ada waktu sanggahan. Kita akan masuk di situ. Kita akan banding, tim sudah susun berkas banding, 1-2 hari ke depan (akan masuk)," tukas Wisnu.
Ia menyatakan, Kelompok 78 optimistis KB akan menerima banding GT-AP tersebut. Apalagi ia menilai KB diisi oleh figur yang amat berbeda dari sosok Ketua KN Agum Gumelar dan salah satu anggota KN Joko Driyono, yang mana dikritiknya.
"KB indepenenden dan profesional, jadi harapan kami akan sesuai koridor hukum. Pasti (GT-AP) lolos karena tidak ada orang seperti Agum dan Joko di KB, yang sarat dengan kepentingan."
"Agum dan Joko produk-produk tidak sportif. Mereka sarat kepentingan, tidak netral, lebih mementingkan kepentingan kelompok dan diri sendiri. Mereka tidak bisa akomodir keinginan pemegang hak suara dan tidak netral," beber Wisnu.
Seraya terus mengharapkan banding GT-AP diterima KB, Wisnu lantas juga menepis adanya wacana Kongres tandingan jika keinginan Kelompok 78 meloloskan jagoannya tidak berhasil.
"Insya Allah lolos dengan berdasarkan statuta FIFA, statuta PSSI dan Standard Electoral Code yang kita junjung tinggi."
"Tidak ada wacana kongres tandingan. Ini kongres kita, ikuti kongres terus, yang ikut kongres kan orang-orang kita juga," lugas Wisnu.
KB sendiri diisi oleh tiga nama yaitu Ahmad Riyadh (ketua), Rio Dinamore (anggota) dan Umuh Muchtar (anggota).
KN sudah mengumumkan hasil verifikasinya, Jumat (29/4/2011) sore WIB. Dari pengumuman tersebut, GT dan AP masuk ke dalam kategori ditolak pencalonannya, atas dasar referensi FIFA.
Dengan status ditolak maka pasangan tersebut pun tidak diberikan hak untuk melakukan banding terhadap keputusan itu--yang diberikan hak banding hanyalah para nama yang masuk kategori tidak lolos verifikasi saja.
"Itu asal ngomong, tidak ada kewenangan, tidak ada hak itu. Lihat statuta," cetus salah satu anggota Kelompok 78 Wisnu Wardhana saat dihubungi detikSport.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Kelompok 78 selaku pengusung GT-AP akan terus maju dengan cara melakukan banding ke Komisi Banding (KB).
"Sekarang ada waktu sanggahan. Kita akan masuk di situ. Kita akan banding, tim sudah susun berkas banding, 1-2 hari ke depan (akan masuk)," tukas Wisnu.
Ia menyatakan, Kelompok 78 optimistis KB akan menerima banding GT-AP tersebut. Apalagi ia menilai KB diisi oleh figur yang amat berbeda dari sosok Ketua KN Agum Gumelar dan salah satu anggota KN Joko Driyono, yang mana dikritiknya.
"KB indepenenden dan profesional, jadi harapan kami akan sesuai koridor hukum. Pasti (GT-AP) lolos karena tidak ada orang seperti Agum dan Joko di KB, yang sarat dengan kepentingan."
"Agum dan Joko produk-produk tidak sportif. Mereka sarat kepentingan, tidak netral, lebih mementingkan kepentingan kelompok dan diri sendiri. Mereka tidak bisa akomodir keinginan pemegang hak suara dan tidak netral," beber Wisnu.
Seraya terus mengharapkan banding GT-AP diterima KB, Wisnu lantas juga menepis adanya wacana Kongres tandingan jika keinginan Kelompok 78 meloloskan jagoannya tidak berhasil.
"Insya Allah lolos dengan berdasarkan statuta FIFA, statuta PSSI dan Standard Electoral Code yang kita junjung tinggi."
"Tidak ada wacana kongres tandingan. Ini kongres kita, ikuti kongres terus, yang ikut kongres kan orang-orang kita juga," lugas Wisnu.
KB sendiri diisi oleh tiga nama yaitu Ahmad Riyadh (ketua), Rio Dinamore (anggota) dan Umuh Muchtar (anggota).
0 komentar:
Posting Komentar