Kartu merah untuk Pepe sudah menorehkan luka sedemikian dalam di kubu Real Madrid. Para punggawa 'Si Putih' menilai keputusan tersebut tidaklah adil. Madrid harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 61 saat menjamu Barca di leg I semifinal Liga Champions, Kamis (28/4/2011) dinihari WIB, usai Pepe diganjar kartu merah. Bermain dengan minus satu pemain, gawang Madrid akhirnya dijebol dua kali oleh Lionel Messi. El Real pun bertekuk lutut 0-2 di kandang sendiri. "Kartu merah Pepe menentukan. Pertandingan awalnya berjalan seperti keinginan kami: kami tidak kebobolan dan menunggu peluang. Kami merasa frustrasi dengan kartu merah yang tidak adil karena di lapangan jelas sekali tekel Pepe tidak layak diganjar seperti itu," keluh Xabi Alonso di situs Madrid. "Kami tidak menderita sebelum kartu merah. Semuanya berubah dengan kartu merah itu. Hal tersebut adalah pukulan telak untuk kami semua. Membuat keputusan semacam itu di semifinal Liga Champions memerlukan banyak pertimbangan," lanjutnya. Kekecewaan serupa dikemukakan oleh Iker Casillas yang harus dua kali memungut bola dari dalam gawangnya. "Pepe melakukan pekerjaan bagus dan semuanya lalu hancur lebur. Tidaklah wajar menyelesaikan laga dengan sepuluh pemain." Kekalahan 0-2 di kandang sendiri jelas menipiskan peluang Madrid lolos ke final, sebagaimana juga diutarakan oleh entrenador Jose Mourinho. Tapi seperti pelatihnya itu juga, Sergio Ramos dan Raul Albiol menegaskan akan tetap berusaha di leg II. "Anda pulang ke rumah dengan berang setelah kartu merah yang sangat mempengaruhi permainan seperti itu. Kami tidak percaya. Kami realistis dan tahu akan sulit, tapi Real Madrid harus terus berusaha," ujar Ramos. "Pengusiran Pepe tidaklah adil tapi kami harus terus memandang ke depan. Kami punya peluang bikin gol bahkan saat ketinggalan 0-1 tapi kami malah menyudahi laga minus satu pemain, yang mana sangat menyakiti kami," sambung Albiol. |
0 komentar:
Posting Komentar