Sampai saat ini, FIFA tak pernah memberi alasan yang jelas di balik pelarangan George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk dicalonkan sebagai ketua dan wakil ketua umum PSSI. Kelompok 78 pun memprotes keputusan FIFA tersebut.
FIFA hanya menyatakan mengakui keputusan keputusan Komite Banding pimpinan Tjipta Lesmana. Saat itu, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding yang diajukan George-Arifin, sekaligus menganulir keputusan Komite Pemilihan yang meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.
Karena alasan yang tidak jelas tersebut, pemilik suara yang tergabung dalam Kelompok 78 pun tetap ngotot mendukung George dan Arifin. Mereka menganggap George dan Arifin tak punya "dosa" yang membuat dua orang tersebut tak bisa dicalonkan.
"Di dalam Komite Normalisasi yang merangkap Komite Pemilihan tidak ada alasan bahwa Pak George Toisutta dan Pak Arifin Panigoro harus tidak lolos. Tidak jelas alasannya. Kita tetap ingin mengantarkan Pak George dan Pak Arifin sebagai ketua umum dan wakil ketua umum PSSI," ucap Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat, Toni Apriliani, dalam pertemuan Kelompok 78 dengan George dan Arifin di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/4/2011) malam.
Pernyataan Toni diamini oleh mantan pemain tim nasional, Anjas Asmara. Anjas mensinyalir keputusan FIFA tersebut dipengaruhi oleh kubu status quo.
"Salah mereka apa, kok FIFA bisa bikin keputusan seperti itu? Reason-nya apa, tolong beritahu kami ini. Jangan diatur-atur sama status quo itu," seru Anjas dengan berapi-api.
"Komisi Banding dipilih oleh Nurdin. Jadi, sekarang kita dengan FIFA tidak takut. Inilah putra-putra terbaik Indonesia," imbuhnya.
FIFA hanya menyatakan mengakui keputusan keputusan Komite Banding pimpinan Tjipta Lesmana. Saat itu, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding yang diajukan George-Arifin, sekaligus menganulir keputusan Komite Pemilihan yang meloloskan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.
Karena alasan yang tidak jelas tersebut, pemilik suara yang tergabung dalam Kelompok 78 pun tetap ngotot mendukung George dan Arifin. Mereka menganggap George dan Arifin tak punya "dosa" yang membuat dua orang tersebut tak bisa dicalonkan.
"Di dalam Komite Normalisasi yang merangkap Komite Pemilihan tidak ada alasan bahwa Pak George Toisutta dan Pak Arifin Panigoro harus tidak lolos. Tidak jelas alasannya. Kita tetap ingin mengantarkan Pak George dan Pak Arifin sebagai ketua umum dan wakil ketua umum PSSI," ucap Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat, Toni Apriliani, dalam pertemuan Kelompok 78 dengan George dan Arifin di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/4/2011) malam.
Pernyataan Toni diamini oleh mantan pemain tim nasional, Anjas Asmara. Anjas mensinyalir keputusan FIFA tersebut dipengaruhi oleh kubu status quo.
"Salah mereka apa, kok FIFA bisa bikin keputusan seperti itu? Reason-nya apa, tolong beritahu kami ini. Jangan diatur-atur sama status quo itu," seru Anjas dengan berapi-api.
"Komisi Banding dipilih oleh Nurdin. Jadi, sekarang kita dengan FIFA tidak takut. Inilah putra-putra terbaik Indonesia," imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar